Beranda

Kamis, 17 November 2011

Wow. .Soft Drink Bisa Jadi Baterai Ponsel

[soft+drink.jpg]
BEIJING - Seorang perancang produk asal China Daizi Zheng terpikir untuk merancang sebuah ponsel yang mendapatkan sumber energi dari minuman soda. Untuk itu, dia menciptakan sebuah model konseptual untuk ponsel Nokia yang ditenagai oleh baterai bio.

Konsep yang dikemukakan oleh Zheng sangat sederhana, yaitu

memanfaatkan enzim untuk menghasilkan energi listrik dari karbohidrat gula pada minuman bersoda. Secara teori, ponsel ciptaan Zheng ini hanya memerlukan minuman soda manis untuk bisa beroperasi.

"Berdasarkan riset yang telah saya lakukan, saya menemukan bahwa baterai ponsel sebagai sumber energi yang ada sekarang terlalu mahal. Tak hanya memboroskan sumber daya alam dalam proses pembuatannya tetapi juga berpotensi membahayakan lingkungan," kata Zheng seperti dikutip dari Techeblog, Senin (11/1/2010).

Untuk itu, Zheng berpikir untuk mengganti baterai tradisional dengan baterai bio guna menciptakan lingkungan yang bebas polusi, perangkat yang hemat energi serta ramah lingkungan.

Baterai bio telah terbukti sangat ramah lingkungan karena menghasilkan listrik dari gula dalam karbohidrat dan memanfaatkan enzim karbohidrat sebagai katalis.

Dengan menggunakan baterai bio ponsel, kita hanya memerlukan satu kemasan minuman soda manis untuk mengoperasikan baterai ponsel tiga hingga empat kali lebih lama ketimbang baterai ponsel Lithium-Ion.

Sayangnya ponsel ramah lingkungan ini belum tersedia di pasaran karena masih merupakan ponsel konseptual yang dirancang Zheng untuk Nokia.
Jika ponsel ini benar-benar hadir, agaknya kita harus berbagi kesegaran meneguk minuman soda dengan ponsel kita agar bisa tetap menyala.
Sementara itu, Setiap pemilik ponsel yang sedang berada di luar ruangan pasti akan kelimpungan bila ponselnya mati karena kehabisan baterai. Namun, itu tidak berlaku bagi Daizi Zheng, seorang desainer produk asal China.

Zheng tak perlu repot mencari cafe yang menyediakan colokan listrik. Ia hanya perlu mencari warung di pinggir jalan, membeli sebotol Coca Cola atau minuman soda manis lainnya, lalu 'meminumkannya' ke ponsel miliknya.

Sebab, ketika kehabisan tenaga, ponsel Zheng tak membutuhkan asupan listrik, melainkan soda manis.

"Sepanjang riset yang saya lakukan, baterai ponsel yang ada selama ini terlalu mahal, memboroskan sumber daya alam dalam proses manufakturnya, serta potensial bermasalah dan membahayakan lingkungan," kata Zheng seperti dikutip dari situs Mashable

Dengan menggunakan baterai bio itu pengguna menggantikan baterai tradisional yang selama ini mencemari lingkungan.
Baterai bio itu sangat ramah lingkungan karena membangkitkan listrik dari karbohidrat (terutama gula) dan menggunakan karbohidrat itu sebagai katalis. Selama menyuplai energi kepada ponsel, ia akan terurai menjadi osigen dan air.
Hasilnya tak mengecewakan, ponsel Zheng bisa beroperasi tiga hingga empat kali lebih lama ketimbang baterai ponsel Lithium-Ion biasa. Tapi, ponsel ini masih belum dijual secara luas, karena masih merupakan ponsel konseptual yang ia rancang untuk Nokia.

Bila nantinya ponsel ini bakal benar-benar terwujud, ponsel ini tak hanya sekadar ramah lingkungan, namun sangat tepat digunakan di ruangan terbuka. Bila sang pemilik ponsel sedang kepanasan dan kehausan, teguk saja sedikit Coca Cola yang masih tersisa di ponsel ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar